A.Penyakit Kolera
Penyakit
kolera ini disebabkan bakteri Vibrio cholerae. Bakteri
masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Bakteri Vibrio
Cholerae akan mengeluarkan enterotoksin atau racunnya di saluran usus
sehingga terjadinya diare yang disertai muntah akut. Gejala ini menyebabkan
penderita hanya dalam beberapa hari dapat kehilangan banyak cairan tubuh atau
dehidrasi.
Ciri-ciri bakteri penyebab kolera :
Vibrio cholerae merupakan bakteri gram negatif, berbentuk basil (batang) dan
bersifat motil (dapat bergerak), memiliki struktur antogenik dari antigen flagelar H dan antigen somatik O,
gamma-proteobacteria, mesofilik dan kemoorganotrof,
berhabitat alami di lingkungan akuatik dan umumnya berasosiasi dengan eukariot. Spesies Vibrio kerap
dikaitkan dengan sifat patogenisitasnya pada
manusia.
Gejala Penyakit Kolera :
· Diare encer
dan berlimpah tanpa didahului rasa mulas atau tenesmus (rasa ingin buang air
besar walaupun perut sudah terasa kosong). Diare terjadi berkali-kali dalam
jumlah yang cukup banyak.
· Kotoran
yang semula berwarna dan berbau mulai berubah menjadi cairan putih keruh tanpa
bau busuk ataupun amis. Tetapi berbau manis yang menusuk.
· Kotoran
berwarna putih ini bila diendapkan akan mengeluarkan gumpalan-gumpalan putih.
· Muntah
setelah diare dan tidak merasakan mual sebelumnya.
· Kejang otot
dan bisa disertai nyeri yang hebat.
· Akibat
banyaknya cairan yang keluar sehingga terjadi dehidrasi dengan tanda-tanda :
detak jantung cepat, mulut kering, lemah fisik, mata cekung, hypotensi dan
lainnya. Jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan kematian.
Penanganan dan pengobatan penyakit kolera
Penderita
kolera harus segera mendapatkan penanganan, di mana langkah awalnya dengan
memberikan cairan berupa infus. Selanjutnya diberikan pengobatan terhadap
infeksi yang terjadi. Sebanyak 50% kasus kolera yang tergolong berat tidak
dapat diatasi sehingga menyebabkan kematian.
Pencegahan penyakit kolera
Menjaga
kebersihan lingkungan, terutama air dan tempat pembuangan kotoran merupakan
cara mencegah penyakit kolera. Mengonsumsi air yang sudah dimasak terlebih
dahulu, mencuci tangan sampai bersih sebelum makan, mencuci sayuran, dan
menghindari mengonsumsi ikan dan kerang yang dimasak setengah matang.
Jika
salah satu anggota keluarga ada yang menderita penyakit kolera,
sebaiknya diisolasi dan segera berikan pengobatan. Lakukan sterilisasi pada
benda yang tercemar muntahan atau tinja. Dapatkan vaksinasi kolera untuk
melindungi orang yang melakukan kontak langsung dengan penderita.
B. Tetanus
Merupakan penyakit yang
disebabkan oleh tetanospasmin,
yang diproduksi oleh Clostridium tetani yang menginfeksi sistem
urat saraf dan otot sehingga saraf dan
otot menjadi kaku (rigid).
Ciri-ciri bakteri Clostridium tetani :
C. tetani termasuk dalam bakteri Gram positif, anaerob
obligat, dapat membentuk spora, dan berbentuk drumstick. Spora
yang dibentuk oleh C. tetani ini sangat resisten terhadap panas dan antiseptik. Ia dapat tahan walaupun telah
diautoklaf (1210C, 10-15 menit) dan juga resisten terhadap fenol dan
agen kimia lainnya. Bakteri Clostridium tetani ini banyak ditemukan
di tanah, kotoran manusia dan hewan peliharaan dan di
daerah pertanian. C. tetani menghasilkan dua
buah eksotoksin, yaitu tetanolysin dan tetanospasmin.
Fungsi dari tetanoysin tidak diketahui dengan pasti, namun juga dapat
memengaruhi tetanus. Tetanospasmin merupakan toksin yang cukup kuat.
Pengobatan
penyakit tetanus :
Untuk
menetralisir racun, diberikan immunoglobulin tetanus. Antibiotik tetrasiklin dan penisilin
diberikan untuk mencegah pembentukan racun lebih lanjut, supaya racun yang ada
mati.
Untuk
mengurangi nyeri diberikan kodein. Obat lainnya bisa diberikan untuk mengendalikan tekanan darah dan denyut jantung.
Setelah sembuh, harus diberikan vaksinasi lengkap karena infeksi tetanus
tidak memberikan kekebalan terhadap infeksi berikutnya.
0 komentar: