Sejarah Singkat Model Atom Niels Bohr


Model Atom Niels Bohr

Model Atom Niels Bohr dari atom hidrogen menggambarkan elektron-elektron bermuatan negatif mengorbit pada kulit atom dalam lintasan tertentu mengelilingi inti atom yang bermuatan positif. Ketika elektron meloncat dari satu orbit ke orbit lainnya selalu disertai dengan pemancaran atau penyerapan sejumlah energi elektromagnetik.
Kunci sukses model ini adalah dalam menjelaskan formula Rydberg mengenai garis-garis emisi spektral atom hidrogen, walaupun formula Rydberg sudah dikenal secara eksperimental, tetapi tidak pernah mendapatkan landasan teoretis sebelum model Bohr diperkenalkan.
Pada tahun 1913, NIELS BOHR menggunakan teori kuantum untuk menjelaskan spektrum unsur. Berdasarkan pengamatan, unsur-unsur dapat memancarkan spektrum garis dan tiap unsur mempunyai spektrum yang khas.  Menurut Bohr,
Spektrum garis dapat menunjukkan elektron dalam atom yang hanya dapat beredar pada lintasan-lintasan dengan tingkat energi tertentu. Pada lintasannya elektron dapat beredar tanpa pemancaran atau penyerapan energi. Oleh karena itu, energi elektron tidak berubah sehingga lintasannya tetap.
Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan lain disertai pemancaran atau penyerapan sejumlah energi yang harganya sama dengan selisih kedua tingkat energi tersebut.

Namun teori Bohr ini memiliki kelemahan, yaitu:
  • Bohr hanya dapat menjelaskan spektrum gas hidrogen, tidak dapat menjelaskan spektrum dari unsur yang jumlah elektronnya lebih dari satu.
  • Tidak dapat menjelaskan adanya garis-garis halus pada spektrum gas hidrogen.

Isi dan Persamaan Hipotesis Louis de Broglie

Hipotesis yang dikemukakan oleh Louis Victor de Broglie (perancis, 1924)    yaitu suatu partikel (proton dan elektron) juga dapat bersifat sebagai gelombang. Salah satu besaran yang merupakan ciri gelombang adalah panjang gelombangnya. Panjang gelombang (λ) partikel mempunyai hubungan yang sama berpengaruh terhadap momentum (p) dalam radiasi elektromagnetik. Besarnya panjang gelombang dirumuskan :

λ = h / p
λ : panjang gelombang (m)
h : konstanta Planck (6,63 x 10-34 J.s)
p : momentum partikel (kg.m/s)

Dari hasil penelitiannya inilah diusulkan “materi mempunyai sifat gelombang di samping sifat partikel”, yang dikenal dengan prinsip dualitas/prinsip ketidakpastian Heisenberg.
          Sifat partikel dan gelombang suatu materi tidak tampak sekaligus, sifat yang tampak jelas tergantung pada perbandingan panjang gelombang de Broglie dengan dimensinya serta dimensi sesuatu yang berinteraksi dengannya. Pertikel yang bergerak memiliki sifat gelombang. Fakta yang mendukung teori ini adalah petir dan kilat. Kilat akan lebih dulu terjadi daripada petir. Kilat menunjukan sifat gelombang berbentuk cahaya, sedangkan petir menunjukan sifat pertikel berbentuk suara.
Hipotesis Louis de Broglie dan azas ketidakpastian dari Heisenberg merupakan dasar dari model Mekanika Kuantum (Gelombang) yang dikemukakan oleh ERWIN SCHRODINGER pada tahun1927, yang mengajukan konsep orbital untuk menyatakan kedudukan elektron dalam atom. Orbital menyatakan suatu daerah dimana elektron paling mungkin (peluang terbesar) untuk ditemukan.
          Schrodinger sependapat dengan Heisenberg bahwa kedudukan elektron dalam atom tidak dapat ditentukan secara pasti, namun yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada suatu titik pada jarak tertentu dari intinya. Atau ruangan yang memiliki kebolehjadian terbesar.

MODEL ATOM MEKANIKA KUANTUM

Keadaan partikel-partikel penyusun atom (proton, netron, dan elektron yang berada di dalam atom digambarkan dengan struktur atom. Kedudukan elektron di sekitar inti atom atau konfigurasi elektron di sekitar inti atom berpengaruh terhadap sifat fisis dan kimia atom yang bersangkutan.
Pemancaran energi ini menyebabkan elektron kehilangan energinya, sehingga lintasannya berbentuk spiral dengan jari-jari yang mengecil, laju elektron semakin lambat dan akhirnya dapat tertarik ke inti atom. Jika hal ini terjadi maka atom akan musnah, akan tetapi pada kenyataannya atom stabil.

Prinsip/Asas Ketidakpastian Heisenberg

          Beradasarkan teori mekanika kuantum, keberadaan elektron dalam lintasan tidak dapat ditentukan dengan pasti, yang dapat diketahui hanya daerah kebolehjadian ditemukannya elektron. Teori tersebut dinamakan dengan prinsip ketidakpastian Heisenberg.

Dalam pernyataan elektron bersifat partikel dan dapat bersifat  gelombang, posisi elektron ditentukan oleh posisi paket gelombang. Akan tetapi paket gelombang tidaklah menempati ruang yang cukup sempit, melainkan mempunyai lebar. Jika posisi mengandung ketidak pastian, maka kecepatan juga mengandung ketidakpastian karena :
v = dx / dt
Jika kecepatan mengandung ketidakpastian maka momentum pun mengandung ketidak pastian. Heisenberg memberikan hubungan ketidak pastian momentum dan posisi sebagai _p _x h yang dapat kita pahami sebagai berikut. Momentum elektron adalah p = hk yang berarti perubahan momentum _p = h_k  memberikan relasi _k _x = 2π (ingat bahwa kita agak bebas menentukan _x). Dari kedua relasi ini dapat kita peroleh  relasi ketidakpastian Heizenberg yang terkenal.
         
          Relasi ini menunjukkan bahwa ketidakpastian posisi elektron terkait dengan ketidakpastian momentum. Jika kita hendak mengetahui posisi elektron dengan teliti maka ketidakpastian momentum akan besar, demikian pula sebaliknya jika kita hendak mengetahui momentum dengan teliti maka ketidakpastian posisi akan besar. Karena perubahan momentum terkait pada perubahan energi maka terdapat pula ketidakpastian energi. Dari relasi energi E = hf , kita mendapatkan bahwa perubahan energi sebanding dengan perubahan frekuensi.




Additives are substances found in food
All the ingredients are in tambhkan food into the food during processing , storage or packaging of food called food additives . Based on the function of food additives can be classified into dyes , sweeteners , flavorings , anti- oxidant , bleach , perenyah and fillers , nutrition enhancer , stabilizer , dryer , preventing foam , preventing sticky , and polishing / moisturizer .
1 . Lip materials
The use of dye at home in general just to give attractive colors in food and beverages , thereby stimulating appetite . in short , the use of dyes are intended for :
• Provide attractive colors that stimulate appetite .
• Restore the original colors that might be lost in food processing .
• Maintaining the color of the product . Natural dyes derived from plants or animals . example is caramel / brown , leaf suji / green , and saffron / yellow . Natural dyes are safer for consumption , but the variance and limited. In contrast dye synthesis is more diverse and numerous. However it is very dangerous to the health of the body can even trigger the growth of cancer cells / korsinogen . Among other kinds tartrazine / yellow , indigo carmen / blue .
2 . sweetener
Sweeteners are ingredients / substances added to food and beverages which serves to provide a sweet taste . Similarly, dyes , sweeteners also there are 2 kinds , the first is a natural sweetener that among other stuff , brown sugar , cane sugar and granulated sugar . The advantages of this natural sweetener is to have a high calorific value and is easily digested by the body . Both are synthetic sweeteners which are many and varied kinds such as saccharin , cyclamate , aspartame , acesulfame , sorbitol and glycerol . Excess calories in the body can lead to obesity / overweight . one way to avoid obesity is to replace the sugar with a high calorific value synthetic sweetener low calorie value . Commonly used synthetic sweetener is aspartame and acesulfame types . However, the synthesis of a wide variety of sweeteners has been banned due to suspected carcinogenic / cancer causing .
3 . preservative
Most food can not be stored for a long time , because it will soon be stale / rotten by bacteria and fungi . Therefore , efforts need to preserve and extend the life / durability of food . Pickling is done based on the principle of micro- organisms kill spoilage or create certain conditions , so that microorganisms will not flourish .
Along with time and the development of science , also found a variety of ways to preserve the following:
• Drying
Drying can be performed with the drying or heating . Drying means removing water . Examples : beef jerky and dried fish .
• Freezing / cooling
Freezing causes water to freeze so that bacteria can not grow and can slow the metabolism of bacteria .
• Canning / canning
Then heated foodstuffs in tightly packed cans under sterile conditions . For example : different kinds of canned fruit and milk .
• Iridiasi / radiation
Ultra violet rays or gamma rays can incase / inhibit the growth of bacteria without damaging the food . For example : potatoes , shrimp
• Preservatives
Preservatives added to food to kill / prevent bacterial growth so that food becomes more durable . For example, salted fish , meat .
Examples include natural preservatives , sugar , salt , and vinegar . As for the preservative sodium benzoate example is the synthesis and sodium nitrite .
• Sugar and salt
Sugar and salt are the oldest preservatives and natural . Frequently used salt to preserve fish and meat , while sugar to preserve the fruit . Salt and sugar can be deadly because it can cause plasmolysis microorganisms . Plasmolysis is the release event of the fluid inside the cell due to differences kepeketan . When microorganisms in contact with highly concentrated solution , then water will come out in the cell body toward the solution . As a result, microorganisms will shrink and die .
• Vinegar
Usually used to make pickles and preserves . Highly acidic conditions do not allow for microorganisms to live .

• Sulfur Dioxide
The use of these substances for preserving dried fruit and jam . In addition to preservatives, is also used to bleach flour and nut cheese . However, these substances have two drawbacks , namely the less savory aroma and can destroy vitamin B ¹ .
• Sodium Benzoate and Benzoic Acid
This substance is often used in a variety of fruit juices and other beverages . These substances can stop the growth of bacteria and yeast .
• Sodium Nitrite
Often used to preserve meat , but it can be used to provide an attractive pink color on the food . This substance menghanbat growth of pathogenic bacteria ( baketri which can be harmful and cause disease ) .
4 . flavoring materials
Flavoring is very commonly used include: salt , sugar , vinegar , spices , monosodium glutamate ( MSG ) .
5 . antioxidants
Antioxidants are used to prevent rancidity in fatty and oily foods . For example , cooking oil , cheese , bread , sauces etc. . This happens because of rancidity of fats / oils undergo a process called oxidation . Examples of natural antioxidants , among others lecithin , vitamin Edan askarbot acid ( vitmin C ) . Examples of synthetic antioxidants , such as BHA ( Butylated hydroxyanisole ) and BHT ( Butylated hydroxytoluene ) .
6 . supplement your diet
Nutritional additives enhancer is primarily to prevent deficiency ( deficiency of certain foods ) . As an example of the addition of salt with iodine in table salt , vitamin C in fruit juices , vitamin D and calcium in milk .
7 . thickener
Thickener additives are used to stabilize , concentrate or thicken foods mixed with water , thus forming a certain viscosity . Examples of thickeners are starch , gelatin , and gum ( agar, alginate , carrageenan ) .


8 . emulsifiers
Emulsifier ( emulsifier ) is a substance that can maintain the fat dispersion in water and vice versa . In the absence of emulsifying mayonnaise , then the fat will separate from the water . Examples of the emulsifier is lecithin in egg yolk , gum arabic and glycerin .

9 . anti kempal

This additive can prevent pengempalan floured foods . Example : aluminum silicate ( powdered milk ) , and calcium aluminum silicate (table salt )

10 . amplifier

This additive can harden or prevent softening of food . Example : aluminum ammonium sulphate ( pickled cucumber on the bottle ) , and potassium gluconate ( in the fruit )

11 . sequestrant

Is a material that binds metal ions present in the diet . Example : phosphoric acid ( the fats and edible oils ) , potassium citrate ( the ice cream ) , calcium disodium EDTA and disodium EDTA

12 . Bleach and flour embankment

These additives can accelerate the maturation process of bleaching or flour so as to improve the quality of roasting . Example : Ascorbic acid , acetone peroxide , and potassium bromate

13 . acidity regulator

This additive can acidify , neutralize , and maintain food acidity . Example : acetic acid , aluminum ammonium sulphate , ammonium bicarbonate , hydrochloric acid , lactic acid , citric acid , tentrat acid , and sodium bicarbonate



Danger additives
If you consume artificial additives in foods and excessive amounts for long periods of time can cause health problems such as:

No. Name additives disease caused
1 Formalin lung cancer , disorders of the digestive tract , heart disease and nervous system damage .
2 Borax Nausea , vomiting , diarrhea , skin diseases , kidney damage , as well as disorders of the brain and liver .
3 Natamysin Nausea , vomiting , loss of appetite , diarrhea and skin injury .
4 Potassium Acetate damage kidney function .
Nitrite and Nitrate Poisoning 5 , affect the ability of blood cells carry oxygen to the various organs of the body , difficulty breathing , headache , anemia , kidney inflammation , and vomiting .
6 Calcium Benzoate trigger asthma attacks .
7 Sulfur Dioxide Sores stomach , accelerating asthma attacks , genetic mutations , cancer and allergies .
8 Calcium and Sodium Propionate applicability exceed the maximum rate can cause migraines , fatigue , and difficulty sleeping .
9 Sodium Allergy skin metasulfat
10 Tartazine Increasing chances hyperactive in childhood .
11 Sunset Yellow Causes chromosomal damage
Ponceau 4R 12 on the anemia and hemoglobin concentrations .
13 carmoisine ( red ) causes liver cancer and cause allergies .
14 Quinoline Yellow Hypertrophy , hyperplasia , thyroid carcinomas
15 cyclamate cancer ( Carcinogenic )
16 Aspartan neurological disorders and brain tumors




Zat Aditif yang terdapat pada makanan
Semua bahan makanan yang di tambhkan ke dalam makanan selama proses pengolahan, penyimpanan atau pengepakan makanan disebut zat aditif makanan. Berdasarkan fungsinya zat aditif makanan dapat digolongkan kedalam pewarna, pemanis, penyedap, anti oksidan, pemutih, perenyah dan pengisi, penambah gizi, pemantap, pengering, pencegah buih, pencegah lengket, dan pengkilap/pelembab.
1. Bahan Pewarna
Penggunaan bahan pewarna dirumah pada umumnya hanya untuk memberi warna yang menarik pada makanan dan minuman, sehingga merangsang selera makan. secara ringkas, penggunaan pewarna di maksudkan untuk:
·         Memberi warna yang menarik sehingga merangsang selera makan.
·         Mengembalikan warna yang asli yang mungkin hilang pada proses pengolahan makanan.
·         Mempertahankan warna produk. Pewarna alami diperoleh dari tumbuhan atau hewan. contohnya adalah karamel/coklat, daun suji/hijau, dan kunyit /kuning. Pewarna alami lebih aman untuk di konsumsi, tetapi ragam dan jumlahnya terbatas. Lain halnya pewarna sintesis yang lebih beragam dan banyak jumlahnya. Namun sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh bahkan bisa menjadi pemicu tumbuhnya sel kanker/korsinogen. macamnya antara lain tartrazine/kuning, indigo carmen/biru.
2. Bahan Pemanis
Pemanis adalah bahan/zat yang ditambahkan pada makanan dan minuman yang berfungsi untuk memberikan rasa manis. Sama halnya dengan pewarna, pemanis juga ada 2 macam, yaitu yang pertama adalah pemanis alami yang macamnya antara lain, gula merah, gula tebu dan gula pasir. Keunggulan dari pemanis alami ini adalah memiliki nilai kalori yang tinggi dan mudah dicerna oleh tubuh. Kedua adalah pemanis sintesis yang macamnya sangat banyak dan bervariasi antara lain sakarin, siklamat, aspartame, asesulfam, sorbitol dan gliserol. Kelebihan kalori dalam tubuh dapat menyebabkan obesitas/kelebihan berat badan. salah satu cara untuk menghindari obesitas adalah dengan mengganti gula yang nilai kalorinya tinggi dengan pemanis sintesis yang nilai kalorinya rendah. Pemanis sintesis yang sering digunakan adalah jenis aspartame dan asesulfam. Namun berbagai macam pemanis sintesis telah dilarang karena diduga bersifat karsinogenik/penyebab kanker.
3. Bahan Pengawet
Sebagian besar makanan tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama, karena akan segera basi/busuk oleh bakteri dan jamur. Maka dari itu, perlu usaha untuk mengawetkan dan memperpanjang usia/daya tahan makanan. Pengawetan dilakukan berdasarkan prinsip membunuh mikro organisme pembusuk atau membuat kondisi tertentu, sehingga mikroorganisme tidak akan berkembang.
Seiring dengan waktu dan perkembangan ilmu pengetahuan, ditemukan pula berbagai cara pengawetan berikut ini:
·         Pengeringan
Pengeringan dapat dlakukan dengan menjemur atau memanaskan. Pengeringan berarti menghilangkan air. Contohnya: dendeng dan ikan kering.
·         Pembekuan/pendinginan
Pembekuan menyebabkan air membeku sehingga bakteri tidak dapat berkembang dan dapat memperlambat metabolisme bakteri.
·         Pengalengan/canning
Bahan makanan dipanaskan kemudian dikemas rapat didalam kaleng dalam kondisi steril. Contohnya: berbagai jenis buah kaleng dan susu.
·         Iridiasi/penyinaran
Sinar ultra violet atau sinar gamma dapat memetikan/menghambat pertumbuhan bakteri tanpa merusak makanan tersebut. Contohnya: kentang, udang
·         Bahan pengawet
Bahan pengawet ditambahkan kedalam makanan untuk membunuh/ mencegah berkembangnya bakteri sehingga makanan menjadi lebih awet. Contohnya ikan asin, daging.
Contoh pengawet alami antara lain, gula, garam, dan cuka. Sedangkan untuk pengawet sintesis contohnya adalah natrium benzoate dan natrium nitrit.
·         Gula dan garam
Gula dan garam adalah pengawet yang paling tua dan alami. Garam biasa di pakai untuk mengawetkan ikan dan daging, sedangkan gula untuk mengawetkan buah. Garam dan gula dapat mematikan mikroorganisme karena dapat menyebabkan plasmolisis. Plasmolisis adalah peristiwa pelepasan cairan dari dalam sel karena perbedaan kepeketan. Saat mikroorganisme kontak dengan larutan yang sangat pekat, maka air dalam sel tubuhnya akan keluar menuju larutan. Akibatnya mikroorganisme akan mengkerut dan mati.
·         Cuka
Biasa digunakan untuk membuat dan mengawetkan acar. Kondisi yang sangat asam tidak memungkinkan bagi mikroorganisme untuk hidup.

·         Belerang Dioksida
Pengunaan zat ini untuk mengawetkan buah kering dan selai. Selain untuk pengawet, zat ini juga di gunakan untuk pemutih terigu dan kacang keju. Namun zat ini mempunyai 2 kelemahan, yaitu aromanya yang kurang sedap dan dapat merusak vitamin B¹.
·         Asam Benzoat dan Sodium Benzoat
Zat ini sering dipakai dalam jus buah dan berbagai minuman lain. Zat ini dapat menghentikan pertumbuhan bakteri dan ragi.
·         Sodium Nitrit
Sering dipakai untuk mengawetkan daging, selain itu dapat dipakai untuk memberikan warna pink yang menarik pada makanan. Zat ini menghanbat pertumbuhan bakteri patogen ( baketri yang dapat merugikan dan menimbulkan penyakit).
4. Bahan Penyedap
Penyedap yang sangat lazim digunakan antara lain: garam ,gula, cuka, rempah- rempah, monosodium glutamate (MSG).
5. Antioksidan
Antioksidan digunakan untuk mencegah ketengikan pada makanan yang berlemak dan berminyak. Misalnya, minyak goreng, keju, roti, saus dll. ketengikan ini terjadi karena lemak/minyak mengalami suatu proses yang disebut oksidasi. Contoh antioksidan yang alami, antar lain lesitin, vitamin Edan Asam askarbot (vitmin C). Contoh antioksidan yang sintesis, antara lain BHA (Butylated Hydroxyanisole) dan BHT (Butylated Hydroxytoluene).
6. Penambah nutrisi
Zat aditif penambah nutrisi ini terutama untuk mencegah defisiensi ( kekurangan zat makanan tertentu).SEbagai contoh penambahan garam iodine dalam garam dapur, vitamin C dalam jus buah, vitamin D dan kalsium dalam susu.
7. Pengental
Pengental yaitu bahan tambahan yang digunakan untuk menstabilkan, memekatkan atau mengentalkan makanan yang dicampurkan dengan air, sehingga membentuk kekentalan tertentu. Contoh pengental adalah pati, gelatin, dan gum (agar, alginat, karagenan).


8. Pengemulsi
Pengemulsi (emulsifier) adalah zat yang dapat mempertahankan dispersi lemak dalam air dan sebaliknya. Pada mayones bila tidak ada pengemulsi, maka lemak akan terpisah dari airnya. Contoh pengemulsi yaitu lesitin pada kuning telur, Gom arab dan gliserin.

9. Anti kempal

Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk. Contoh: aluminium silikat (susu bubuk), dan kalsium aluminium silikat (garam meja)

10. Pengeras

Zat aditif ini dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan. Contoh: aluminium amonium sulfat (pada acar ketimun botol), dan kalium glukonat (pada buah kalangan)

11. Sekuestran

Adalah bahan yang mengikat ion logam yang ada dalam makanan. Contoh: asam fosfat (pada lemak dan minyak makan), kalium sitrat (dalam es krim), kalsium dinatrium EDTA dan dinatrium EDTA

12. Pemutih dan pematang tepung

Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan atau pematangan tepung sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan. Contoh: Asam askorbat, aseton peroksida, dan kalium bromat

13. Pengatur keasaman

Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman makanan. Contoh: asam asetat, aluminium amonium sulfat, amonium bikarbonat, asam klorida, asam laktat, asam sitrat, asam tentrat, dan natrium bikarbonat



Bahaya zat aditif
Jika mengonsumsi zat aditif buatan pada makanan dalam jumlah berlebih dan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan antara lain :

No
Nama zat aditif
Penyakit yang ditimbulkan
1
Formalin
Kanker paru-paru, gangguan pada alat pencernaan, penyakit jantung dan merusak sistem saraf.
2
Boraks
Mual, muntah, diare, penyakit kulit, kerusakan ginjal, serta gangguan pada otak dan hati.
3
Natamysin
Mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan perlukaan kulit.
4
Kalium Asetat
Kerusakan fungsi ginjal.
5
Nitrit dan Nitrat
Keracunan, mempengaruhi kemampuan sel darah membawa oksigen ke berbagai organ tubuh, sulit bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah-muntah.
6
Kalsium Benzoate
Memicu terjadinya serangan asma.
7
Sulfur Dioksida
Perlukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker dan alergi.
8
Kalsium dan Natrium propionate
Penggunaaan melebihi angka maksimum tersebut bisa menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan tidur.
9
Natrium metasulfat
Alergi pada kulit
10
Tartazine
Meningkatkan kemungkinan hyperaktif pada masa kanak-kanak.
11
Sunset Yellow
Menyebabkan kerusakan kromosom
12
Ponceau 4R
Anemia dan kepekatan pada hemoglobin.
13
Carmoisine (merah)
Menyebabkan kanker hati dan menimbulkan alergi.
14
Quinoline Yellow
Hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid
15
Siklamat 
Kanker (Karsinogenik)
16
Aspartan 
Gangguan saraf dan tumor otak

Android



TYPE ANDROID DARI MASA KEMASA

Android versi 1.1
Android memang diluncurkan pertama kali pada tahun 2007, namun sistem operasi ini mulai dirilis dan diterapkan ke berbagai gadget pada tanggal 9 Maret 2009 silam. Android versi 1.1 merupakan Android awal yang dimana versi ini baru memberikan sentuhan dibeberapa aplikasinya seperti sistem antar muka bagi pengguna (user interface) yang lebih baik, serta beberapa aplikasi yang lain.

Android versi 1.5 (Cupcake)
Pada bulan Mei 2009 Android kembali mengalami perubahan versi. Android versi 1.1 kemudian disempurnakan dengan Android versi 1.5 atau yang dikenal sebagai Android Cupcake. Perubahan  yang terjadi pada sistem operasi Android Cupcake bisa dibilang cukup banyak. Diantaranya adalah sistem fasilitas mengunggah video ke Youtube, aplikasi headset nirkabel bluetooth, tampilan keyboard dilayar, serta tampilan gambar bergerak yang lebih atraktif.

Android versi 1.6 (Donut)
Donut (versi 1.6) diluncurkan dalam tempo kurang dari 4 bulan semenjak peluncuran perdana Android Cupcake, yaitu pada bulan September 2009. Android versi Donut memiliki beberapa fitur yang lebih baik dibanding dengan pendahulunya, yakni mampu menayangkan indikator baterai pada ponsel, pengguna dapat memilih dan menentukan file yang akan dihapus, zoom-in zoom-out gambar dengan membaca gerakan serta arah gerakan tangan (gesture), penggunaan koneksi CDMA/EVDO, dan lain sebagainya.

Android versi 2.0/2.1 (Eclair)
Masih ditahun yang sama, Android kembali merilis operating sistem versi terbarunya, yaitu Android versi 2.0/2.1 Eclair. Android Eclair diluncurkan oleh Google 3 bulan setelah peluncuran Android versi 1.6. Dengan meluncurkan 4 versi ditahun yang sama, akhirnya begitu banyak perusahaan pengembang gadget atau handset yang mulai tertarik untuk menggunakan dan mengembangkan Android sebagai platform utama yang digunakan untuk handset-handset terbaru mereka. Inilah dimana era kebangkitan Android yang sempat mendobrak doktrin penggunaan sistem layar yang awalnya dipandang kurang user friendly bagi pengguna.

Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)
Butuh 5 bulan bagi Google untuk melakukan regenerasi dari Android Eclair versi sebelumnya ke versi Froyo Frozen Yoghurt. Pada tanggal 20 Mei 2010, Android versi 2.2 alias Android Froyo ini dirilis. Sistem operasi dengan julukan Froyo ini melakukan beberapa update dan juga pembenahan seputar aplikasi serta tampilannya. Keinginan untuk bisa menempatkan sebuah kartu ekspansi berbentuk slot Micro SD berkapasitas besar sudah bisa diwujudkan oleh OS versi ini. 

Android versi 2.3 (Gingerbread)
7 bulan kemudian Android kembali melakukan gebrakan dengan merilis kembali Android versi 2.3 atau yang dikenal sebagai Android Gingerbread. dari segi tampilan Gingerbread jauh lebih atraktif dan sudah mampu mendukung fitur dual kamera untuk melakukan video call. Bukan hanya itu saja, Android Gingerbread juga mulai mengkonsentrasikan kepada kemampuan untuk meningkatkan mutu aplikasi-aplikasi permainan berbasis mobile android. 

Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb)
Pada bulan Mei 2011 Android versi 3.0/3.1 atau Android Honeycom dirilis. Android Honeycomb merupakan sebuah sistem operasi Android yang tujuannya memang dikhususkan bagi penggunaan tablet berbasis Android. Halaman pengguna (user interface) yang digunakan pada Android versi ini juga sangat berbeda dengan yang digunakan pada smartphone Android. Hal tersebut tentu saja disebabkan oleh tampilan layar yang lebih besar pada tablet serta untuk mendukung penggunaan hardware dengan spesifikasi yang lebih tinggi yang digunakan pada perangkat tersebut.

Android versi 4.0 (ICS: Ice Cream Sandwich)
Android ICS atau Ice Cream Sandwich juga dirilis pada tahun yang sama dengan Honeycomb, yaitu pada bulan Oktober 2011. Begitu banyak fitur-fitur terbaru yang disematkan pada sistem operasi ini, antara lain yaitu fitur yang memaksimalkan fotografi, grafis dan resolusi gambar, kualitas video, sistem pengenal wajah dan masih banyak lagi lainnya.

Android versi 4.1 (Jelly Bean)
Android Jelly Bean merupakan versi Android yang terbaru pada saat ini. Salah satu gadget yang menggunakan sistem operasi Jelly Bean adalah Google Nexus 7 yang diprakarsai oleh ASUS, vendor asal Taiwan yang juga menjadi teman satu kampung halaman dengan Acer. Fitur terbaru dari sistem operasi Android Jelly Bean ini salah satunya adalah peningkatan kemampuan on-screen keyboard yang lebih cepat serta lebih responsif, dan beberapa fiture keren lainnya.

Android versi 4.4 (KitKat)
Kehadiran android kitkat merupakan pelucuran produk OS anyar yang dilucurkan pada 4 september 2013, sebelumnya banyak kabar beredar jikalau android akan meluncurkan OS baru yang bernama Android Key Lime Pie namun setelah di analalisa tidak sesuai dengan ejaan orang umum, sehingga namanya diganti dengan OS Android KitKat yang sebagian besar orang sudah familiar dengan itu seperti yang dilangsing BBC dalam wawancaranya dengan John Lagerling selaku perwakilan dari google.